Sequential Management
Sequential Management of Horizontally Scaled Containers #
Virtuozzo Application Platform menyediakan fitur horizontal scaling yang mudah digunakan untuk container, jadi kamu bisa dengan cepat membuat sistem lebih high-availability.
Dengan menambahkan beberapa node sejenis dalam satu layer, kamu bisa mengelola semuanya secara serentak. Misalnya:
- Konfigurasi semua container sekaligus
- Lihat log dan statistik bersamaan
- Restart atau redeploy semua node hanya dengan satu klik lewat ikon yang tersedia
Fitur ini sangat membantu buat menjaga performa dan ketersediaan aplikasi, tanpa perlu cara yang rumit.
1. Selain itu, saat bekerja dengan node yang di-scale secara horizontal, kamu bisa mengurangi dampak dari operasi yang mengganggu (seperti downtime) dengan menggunakan opsi sequential. Opsi ini memungkinkan setiap action yang dilakukan satu per satu per node, sehingga selalu ada minimal satu container yang tetap aktif dan berjalan.
Opsi sequential ini tersedia untuk operasi berikut:
- Restart container
- Redeploy container
- Deploy aplikasi (baik dari file arsip maupun repositori VCS)
- Penyesuaian batas cloudlet
📝 NOTE
Selama operasi yang disebutkan tadi (seperti restart, redeploy, dll.), semua koneksi ke node yang sedang diproses akan terputus. Namun, jika kamu menggunakan mode sequential, permintaan yang menggunakan protokol stateless (seperti HTTP) akan secara otomatis dialihkan ke node lain yang masih aktif, sehingga downtime bisa diminimalkan.
Untuk protokol stateful seperti WebSockets, FTP, atau SSH, kamu perlu menambahkan mekanisme reconnect di sisi aplikasi. Kalau tidak, koneksi akan tetap terputus, meskipun kamu menggunakan mode sequential.
2. Pendekatan sequential ini bersifat opsional — kamu bebas memilih antara dua mode pengelolaan container sesuai kebutuhan:
- Simultaneous (semua container sekaligus)
Perubahan diterapkan ke semua node dalam satu waktu. Ini lebih cepat, tapi bisa menyebabkan downtime singkat. - Sequential (satu per satu)
Perubahan dilakukan secara berurutan dengan jeda tertentu antar node, sehingga downtime bisa diminimalkan.
Fitur ini dirancang agar kamu punya fleksibilitas dan kontrol dalam proses deploy dan maintenance. Mode simultaneous cocok untuk tahap pengembangan atau pengujian, karena prosesnya lebih cepat. Mode sequential lebih direkomendasikan untuk aplikasi produksi, karena membantu menjaga layanan tetap aktif. Dengan memilih mode yang sesuai, kamu bisa menyeimbangkan antara efisiensi operasional dan keandalan layanan.
3. Saat kamu memilih pendekatan sequential, ada dua parameter tambahan yang bisa dikonfigurasi:
- Delay – Mengatur jeda antar operasi di setiap node.
Contohnya, setelah node pertama di-restart, sistem akan menunggu (misalnya 1 menit) sebelum lanjut ke node berikutnya, agar semua service benar-benar aktif dulu.
Delay ini bisa diatur hingga 5 menit (default-nya 30 detik). - Remove node from DNS dalam durasi tertentu – Kalau opsi ini diaktifkan, node yang sedang diproses akan dikeluarkan sementara dari DNS, baik internal maupun eksternal.
Ini memastikan tidak ada request baru yang diarahkan ke node tersebut selama proses berlangsung.
Manfaatkan parameter ini untuk menjaga ketersediaan layanan Kamu dan memastikan bahwa koneksi tidak terputus bahkan saat traffic sedang tinggi.
Powered by BetterDocs